Senin, 13 Juni 2016

Doktor Universitas Muhammadiyah Kupang


Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali meluluskan seorang Doktor baru. Adalah Abdul Majid yang kini tercatat sebagai doktor yang diluluskan UMM. Mahasiswa yang memiliki latar belakang ilmu kesehatan itu dinyatakan sebagai doktor di bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik setelah lulus ujian terbuka, Sabtu (20/07).
Disertasi Majid mengangkat “Interaksi Sosial Keperawatan Dalam Terapi Pasien Terinfeksi HIV/AIDS-Kajian Keperawatan Pasien Terinfeksi HIV/AIDS Di Kota Kupang”. Dibawah promotor Prof Dr Alo Liliweri MS serta Co promotor I Dr. Achmad Habib, MA dan Co Promotor II  Prof. Dr. Wahyu Widodo, MSi, dia dapat mempersentasikan hasil penelitian dengan lancar.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya isu HIV/AIDS baik di rumah sakit sekitar masyarakat maupun keluarga sehingga menimbulkan maslah sosial yang serius akibat ketakutan penularannya maupun sindrom awal yang dialami. Isu-isu ini dianggap oleh Majid sebagai peningkatan beban psikologis dan sosial pada indovidu yang terjangkit HIV/AIDS.
Masyarakat menganggap HIV/AIDS adalah penyakit yang memalukan yang berakibat dipermalukan, dihindari dan ditolak untuk hidup atau bekerjasama dengan yang lain. “Dengan demikian dukungan sosial dan spiritual mempunyai arti strategis untuk meningkatkan kualitas kesehatan pasien terinfeksi HIV/AIDS”, terang Majid.
Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk interaksi sosial antara tenaga kesehatan dengan pasien HIV/AIDS di Kota Kupang, menemukan faktor pendukung dan penghambat interaksi sosial antara tenaga kesehatan dengan pasien serta peranan atau fungsi dukungan sosial dalam peningkatan daya tahan tubuh pasien.
Selama melakukan penelitian, Majid menemukan beberapa fakta diantaranya, penderita HIV/AIDS dengan latar belakang pendidikan menengah ke bawah lebih mudah untuk diberikan penyuluhan kesehatan sedangkan penderita dengan latar belakang menengah ke atas cenderung lebih susah diberi penyuluhan. Hal ini disebabkan oleh tingkat “gengsi” pada masing-masing personal berbeda.
Habib mengaku bangga pada Majid karena ketiga masa studi yang telah diambil memiliki latar belakang yang berbeda. “Awalnya saya agak pesimis, namun anda bisa menyelesaikan penelitian ini dengan baik. S2 Kesehatan anda terapkan pada penelitian ini dan hal tersebut sangat membantu,” ucap Habib.
Penelitian yang sudah dilakukan ini menunjukkan temua-temuan diantaranya yang pertama, interaksi sosial dan keperawatan antara tenaga kesehatan (konselor, dokter, perawat dengan Kelompok Dukungan Sebaya (KDS)  dan pasien HIV/AIDS mendapat dukungan sosial dan spiritual.
Kedua, faktor pendukungan interaksi sosial keperawatan adalah tersedia fasilitas tenaga kesehatan, bantuan pemerintah berupa Jamkesmas, pelayanan obat-obatan gratis dan kerjasama antara tenaga kesehatan. Ketiga, Pemenuhan kebutuhan psikologis, sosial dan spiritual sehingga pasien metasa senang dan tenang.
“Dengan pelayanan secara sosial dan spiritual yang baik maka pasien merasa tidak tertekan yang berdampak positif sehingga daya tahan tubuh pasien meningkat”, tambah Majid yang juga berharap agar hal ini dapat terjadi pada semua tenaga kesehatan dalam melayani pasiennya.
 Sementara itu, rektor UMM, Muhadjir Effendy selaku pemimpin sidang ujian memberikan selamat atas penelitian, presentasi yang sudah dilakukan dan atas gelar doktor UMM yang baru disandang Majid. (mal/nes)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar