Senin, 13 Juni 2016

Doktor Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Kupang



Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali meluluskan seorang Doktor baru. Zainur Wula, tercatat sebagai doktor kedua yang diluluskan UMM setelah Sujanto yang lulus semester lalu. Wakil Rektor II Universitas Muhammadiyah Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) itu dinyatakan sebagai doktor di bidang ilmu sosial dan ilmu politik setelah lulus ujian terbuka, Sabtu (4/8).
Direktur Direktorat Pascasarjana UMM, Dr Latipun, menerangkan Zainur merupakan mahasiswa angkatan ke-2 di Prodi Doktor Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UMMMasa studi Zainur terbilang relatif singkat, yakni kurang dari 4 tahun. “Dalam waktu dekat Insya Allah ada beberapa teman seangkatannya maupun angkatan sebelumnya yang akan maju ujian terbuka,” kata Latipun, sebelum mengikuti ujian terbuka di kampus I UMM, Jl Bandung, Malang.
Disertasi Zainur mengangkat keberagaman etnik dan perilaku politik pemilih pada Pilkada di Kota Kupang. Di bawah promotor Prof Dr Syamsul Arifin dan ko-promotor Dr Muhadjir Effendy, ia memaparkan temuannya tentang kecenderungan pemilih memilih walikota Kupang periode 2007-2012 yang dipengaruhi oleh etnisitas.
“Penelitian ini juga menelisik apakah Pilkada bisa mendorong integrasi sosial,” kata Zainur. Hasilnya, meski elit sering memanfaatkan etnis sebagai isu yang dimanipulasi untuk kepentingannya, masyarakat relatif memiliki kekuatan otonom untuk memilih.
Berbeda dengan di daerah lain, isu etnis (SARA) tidak mempan digunakan untuk memecah maupun mengumpulkan suara di Kupang. “Partai politik besar pun tidak memiliki pengaruh cukup kuat di sana,” lanjut Zainur.  Masyarakat memilih berdasarkan figur calon tanpa melihat unsur etnis. Mereka mampu memberi reward dan punishment kepada calon tanpa melihat apa parpolnya maupun apa etnisnya.  
“Di era otonomi daerah ini masyarakat punya cara berfikir sendiri dalam memberikan reward danpunishment kepada elit politik. Tekanan politik, janji politik, tidak cukup kuat. Masyarakat punya logika politik sendiri. Pada waktunya masyarakat punya  logika sendiri,” terangnya.
Usai dinyatakan lulus, kepada wartawan Zainur menilai penyeleggaraan Pilkada menguras terlalu banyak biaya. Sebab, orang yang terpilih sebagai pejabat politik, cenderung akan memanfaatkan jabatannya dengan cara korupsi dsb. “Tapi memang sisi demokrasinya ada, tetapi belum tentu bisa meningkatkan sisi ekonomi,” pungkasnya.
                Sementara itu, rektor UMM, Muhadjir Effendy, yang  memimpin sidang ujian mengaku dirinya yang mendorong pemilihan lokus penelitiannya di Kupang. Sebab, baginya, pada riset kualitatif perbedaan karakterlah yang menjadi penting, bukan mencari persamaan. “Di Kupang ada fenomena yang unik dalam hal etnisitas. Sebagai ko-promotor saya memang mendorong lokus penelitian agar meneliti etnis di Kupang karena ada aspek yang menarik dan unik itu,” kata Muhadjir.
Dewan penguji terdiri dari beberapa guru besar dari UMM, Unair dan Universitas Muhammadiyah Kupang. Sebagai ketua dewan penguji, Muhadjir, menilai ujian ini telah berjalan lancar. Sebagai rektor, ia menyampaikan ucapan selamat atas lulusnya Zainur sebagai doktor ke-dua UMM.  (nov/uci/nas)

Doktor Universitas Muhammadiyah Kupang


Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali meluluskan seorang Doktor baru. Adalah Abdul Majid yang kini tercatat sebagai doktor yang diluluskan UMM. Mahasiswa yang memiliki latar belakang ilmu kesehatan itu dinyatakan sebagai doktor di bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik setelah lulus ujian terbuka, Sabtu (20/07).
Disertasi Majid mengangkat “Interaksi Sosial Keperawatan Dalam Terapi Pasien Terinfeksi HIV/AIDS-Kajian Keperawatan Pasien Terinfeksi HIV/AIDS Di Kota Kupang”. Dibawah promotor Prof Dr Alo Liliweri MS serta Co promotor I Dr. Achmad Habib, MA dan Co Promotor II  Prof. Dr. Wahyu Widodo, MSi, dia dapat mempersentasikan hasil penelitian dengan lancar.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya isu HIV/AIDS baik di rumah sakit sekitar masyarakat maupun keluarga sehingga menimbulkan maslah sosial yang serius akibat ketakutan penularannya maupun sindrom awal yang dialami. Isu-isu ini dianggap oleh Majid sebagai peningkatan beban psikologis dan sosial pada indovidu yang terjangkit HIV/AIDS.
Masyarakat menganggap HIV/AIDS adalah penyakit yang memalukan yang berakibat dipermalukan, dihindari dan ditolak untuk hidup atau bekerjasama dengan yang lain. “Dengan demikian dukungan sosial dan spiritual mempunyai arti strategis untuk meningkatkan kualitas kesehatan pasien terinfeksi HIV/AIDS”, terang Majid.
Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk interaksi sosial antara tenaga kesehatan dengan pasien HIV/AIDS di Kota Kupang, menemukan faktor pendukung dan penghambat interaksi sosial antara tenaga kesehatan dengan pasien serta peranan atau fungsi dukungan sosial dalam peningkatan daya tahan tubuh pasien.
Selama melakukan penelitian, Majid menemukan beberapa fakta diantaranya, penderita HIV/AIDS dengan latar belakang pendidikan menengah ke bawah lebih mudah untuk diberikan penyuluhan kesehatan sedangkan penderita dengan latar belakang menengah ke atas cenderung lebih susah diberi penyuluhan. Hal ini disebabkan oleh tingkat “gengsi” pada masing-masing personal berbeda.
Habib mengaku bangga pada Majid karena ketiga masa studi yang telah diambil memiliki latar belakang yang berbeda. “Awalnya saya agak pesimis, namun anda bisa menyelesaikan penelitian ini dengan baik. S2 Kesehatan anda terapkan pada penelitian ini dan hal tersebut sangat membantu,” ucap Habib.
Penelitian yang sudah dilakukan ini menunjukkan temua-temuan diantaranya yang pertama, interaksi sosial dan keperawatan antara tenaga kesehatan (konselor, dokter, perawat dengan Kelompok Dukungan Sebaya (KDS)  dan pasien HIV/AIDS mendapat dukungan sosial dan spiritual.
Kedua, faktor pendukungan interaksi sosial keperawatan adalah tersedia fasilitas tenaga kesehatan, bantuan pemerintah berupa Jamkesmas, pelayanan obat-obatan gratis dan kerjasama antara tenaga kesehatan. Ketiga, Pemenuhan kebutuhan psikologis, sosial dan spiritual sehingga pasien metasa senang dan tenang.
“Dengan pelayanan secara sosial dan spiritual yang baik maka pasien merasa tidak tertekan yang berdampak positif sehingga daya tahan tubuh pasien meningkat”, tambah Majid yang juga berharap agar hal ini dapat terjadi pada semua tenaga kesehatan dalam melayani pasiennya.
 Sementara itu, rektor UMM, Muhadjir Effendy selaku pemimpin sidang ujian memberikan selamat atas penelitian, presentasi yang sudah dilakukan dan atas gelar doktor UMM yang baru disandang Majid. (mal/nes)

Kamis, 09 Juni 2016

PROFIL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUPANG



Religius, Kompetitif, Berwawasan Multikultural
ingat...hanya ada di Universitas Muhammadiyah Kupang.

Satu-satunya di Nusa Tenggara Timur

Prodi Pendidikan Sosiologi, mulai berdiri tahun 2016 berdasarkan ijin dari KEMENRISTEKDIKTI, No. 91/KPT/I/2016 tangga 9 Pebruari 2016. Prodi pendidikan sosiologi, bertekad untuk mencetak calon guru yang handal dan kompeten dalam bidang pendidikan sosiologi sesuai dengan visi dan misinya. Menariknya Prodi Pendidikan sosiologi adalah satu-satunya hanya ada di Universitas Muhammadiyah Kupang untuk Wilayah Bali Nusa Tenggara. 
Visi Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Kupang adalah :

 Sebagai Pusat Pengembangan Tenaga Pendidik (Calon Guru) Sosiologi yang Unggul, Religius, Kompetitif dan Berwawasan Multikultural pada Tahun 2025 di Wilayah Nusa Tenggara Timur"
Misi Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Kupang adalah :


Misi yang diemban oleh Program Studi Pendidikan Sosiologi adalah:

1) Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran Sosiologi yang unggul, religius, kompetitif, dan berwawasan multikultural untuk menghasilkan calon guru sosiologi yang profesional.

2)     Menyelenggarakan penelitian di bidang pendidikan sosiologi secara profesional.
3)  Menjalin kerjasama untuk terselenggaranya kegiatan pengabdian kepada Masyarakat dalam bidang pendidikan sosiologi yang bermanfaat bagi kepentingan bangsa dan negara.
4)   Menyelenggarakan pembinaan iman dan taqwa melalui pengembangan Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK).
   
Tujuan Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Kupang adalah :


1.  Menghasilkan tenaga pendidik Sosiologi yang Unggul, Religius, Kompetitif, dan berwawasan multikultural.
2.   Mewujudkan kegiatan penelitian di bidang pendidikan Sosiologi yang berbasis pada kearifan lokal dan sejalan dengan kebutuhan masyarakat
3.   Mewujudkan program pengabdian kepada masyarakat di bidang pendidikan Sosiologi yang mendorong pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan
4. Mewujudkan program studi  sebagai wahana pembentukan civitas akademika Pendidikan Sosiologi yang berkarakter (berakhlak) mulia.

Profil Lulusan dari Program Studi Pendidikan Sosiologi Universitas Muhammadiyah Kupang diantaranya:   
  

Profil adalah peran yang diharapkan dapat  dilakukan oleh lulusan program studi di masyarakat/dunia kerja. Profil ini adalah outcome pendidikan  yang akan dituju. Dengan menetapkan profil, prodi dapat memberikan jaminan pada calon mahasiswa akan bisa berperan menjadi apa saja setelah ia menjalani semua proses pembelajaran. Adapun profil lulusan program studi pendidikan sosiologi nantinya akan berperan sebagai:
a.   Pendidik (Guru Sosiologi SMA/MA)
b.  Konsultan Pendidikan
c.   Pekerja social profesional




Program studi Pendidikan sosiologi di dukung oleh SDM dosen yang memenuhi kualifikasi diantaranya:
1.      Prof. Dr. Sandi Maryanto, M.Pd
2.      Dr. Zainur Wula, M.Si
3.      Dr. Ahmad Atang, M.Si
4.      Dr. Abdul Majid, M.Kes
5.      Dr. Sulaiman, MM
6.      Abdul Majid, S.Pi.,MM
7.      Idris, S.Sos.,M.Si
8.      Wahid Hasyim Trabeni, S.Sos.,M.Si
9.      Dra. Siti Ramlah, M.Pd
10.  Arifin, S.Pd.,M.Pd

 
Sarana Pendukung/keunggulan:
1.      Gedung perkuliahan yang representative
2.      Perpustakaan
3.      Tersedia asrama mahasiswa
4.      Tersedia beasiswa (Bidik Misi, PPA, BBM, Walikota Kupang, Gubernur NTT)
5.      Tersedia wifi berbayar dan gratis
6.      KBM secara kesuluruhan menggunakan LCD
7.      Pusat Kegiatan mahasiswa jurusan dan Universitas